17 Feb 2021

,

Mengubah Sudut Pandang Haters Menjadi Lovers


Sebenarnya sudah tidak asing dengan kata-kata Haters maupun Lovers. Haters sendiri berarti pembenci dan Lovers bisa diartikan sebagi penyuka, penggemar, dan lain sebagainya. Tetapi apakah sifat Hater dan Lover sebenarnya ada dalam diri manusia normal? Jawabnnya tentu saja YA! Tergantung mana yang lebih dominan.

Banyak sekali jenis sifat manusia, tetapi sifat pembenci merupakan sisi negatif dari sifat manusia tersebut. Sifat pembenci muncul ketika seseorang tersebut merasa sesuatu yang terlibat dengan dirinya tidak cocok dengan keinginannya atau harapannya. Sehingga muncul rasa tidak suka dengan hal tersebut dan cenderung tidak akan meyukainya sampai kapanpun.

Sedangkan sifat penyuka muncul dari seseorang yang merasa cocok dengan apa yang melibatkan dirinya. Sesuatu yang diinginkan sesuai dengan harapan. Sehingga timbul rasa suka terhadap sesuatu yang dia inginkan sesuai dengan harapan. 

Dengan hadirnya ribuan sosial media semakin memudahkan manusia untuk mengungkapkan perasaannya. Entah itu perasaan senang maupun perasaan sedih, semua mereka luapkan melalui sosial media. Dengan salah satu tujuan adalah mendapatkan tanggapan dari “mutual” sebagai bentuk feedback dari apa yang mereka unggah. Bahkan ada yang namanya “ujaran kebencian” yang saat ini merupakan “Trigger Word” yang mengindikasikan bahwa tulisan atau unggahan tersebut bertujuan untuk menghina seseorang, terlebih untuk seorang tokoh atau public figure. Tidak hanya itu, ujarana kebencian juga berlaku pada semua jenis lembaga, entah lembaga besar ataupun kecil mereka bebeas mengekspresikannya melalui sosial media yang akhirnya terbitlah UU ITE yang menjadi payung hukum bagi mereka yang merasa dirugikan.

Lantas Bagaimana cara menghentikan ujaran kebencian??

Kita tidak bisa mengontrol kekuatan Netizen. Sekali netizen mengungkapkan kekesalan mereka terhadap sesuatu ataupun seseorang, makan mental seorang bisa sangat down, meskipun hanya menyerang secara verbal. Jadi semua itu kembali pada diri kita masing2 bagaimana menghentikan atau paling tidak mengurangi kebencian terhadap sesuatu.

Sedikit Certa dari saya, yang dulu menjadi Hater salah satu club sepak bola asal Spanyol yaitu Barcelona. Memang saat memasuki tahun 2008an masa kejayaan Barcelona sangat menawan. Saya sebagai Madridista sangat sedih dan benci sekali dengan Barca. Apapun yang diraih mereka saya selalu tidak terima dan selalu mencari kesalah/celah mereka. Tapi ternyata saya sadar, menjadi hater tidak membuat hati tenang. Yang ada malah berpikir negatif terus menerus, dan kurang bisa menerima kenyataan.

Itu contoh kecil dari cerita saya. AKhirnya saya merubah pemikiran saya bagaimana saya menghargai dan menikmati apa yang saya dapatkan. Saya mencoba berpikir apapun yang mereka lakukan, mereka juga memiliki tujuan yang baik. Tidak ada yang namanya musuh atau lawan. Hanya perasaan kita sendiri yang menganggap sesuatu yang mengncam apa yang kita milki, apa yg kita sukai menyebutnya dengan musuh.

Merubah sudut pandang dari Hater menjadi Lover ternyata juga tidak merugikan kita. Malah kita akan mendapatkan sesuatu yang baru dari sisi yang tidak kita ketahui sebelumnya yang menjadikan benci menjadi cinta. Jangan berasumsi negatif sebelum mengetahui secara real apa yang kita lihat. Jangan terpengaruh oleh siapapun jika mendapat “Speech Hate”. Kita harus punya pendirian jangan 100% percaya pada apa yang orang katakan. Kita harus mencari tahu sendiri kebenaran hal tersebut. 

Semoga teman2 disini tetap berpikir positif terhadap apapun yang orang katakan. Jangan gampang termakan omongan orang lain untuk membenci ini itu. Kalian harus memiliki pendirian.

Boleh mengikuti arus sungai, asalah tetap menghindari batu-batuan terjal yang menghalangi.


Terimakasih udah mau baca. Bye...

Share:
Read More