Setelah lulus kuliah kebanyakan orang pasti ingin bekerja, mereka tidak ingin memeras otak mereka lebih lama lagi dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tapi sepertinya itu tidak berlaku bagi saya. Entah faktor apa yang mempengaruhi pemikiran saya untuk melanjutkan kuliah setelah lulus Sarjana. Pada tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman saya mempersiapkan sampai diterima di salah satu PTN di jawa timur jenjang S2.
Galau
Saya lulus S1 pada Desember 2015. Saat itu saya juga sudah bekerja sebagai Tenaga Pendidik di salah satu SMK Swasta di Kota ini. Sebelum masuk Kuliah pun saya punya target untuk melanjutkan S2. Jadi setelah lulus saya langsung mencari informasi dimana pendaftaran S2 dibuka. Oh iya, saya lulusan Pendidikan jasmani waktu S1 jadi saya ingin mencari jurusan yang sejalur dengan S1 saya. Kemudian saya sudah mendapat List kampus yang membuka jurusan yang saya cari. Ada UNESA, UNS, UNNES, UNY, UM.
Pilah Pilih
Rencana saya adalah mencari kampus yang ada di jawa timur saja, supaya tidak terlalu jauh dari rumah dan masih bisa "nyambi" pekerjaan. Akhirnya saya kumpulkan brosur yang telah saya download dari internet dan membandingkan persyaratan mana yang mampu dan tidak mampu saya penuhi. Akhirnya saya eliminasi UNESA, kenapa? banyak sekali persyaratan yang agak merepotkan, salah satunya adalah karya tulis ilmiah terbaik. What?? say tidak punya karya tulis ilmiah yang baik dan bagus, dan juga harus punya sertifikat TOEFL. Kemudian UNS masuk list eliminasi saya, alasannya persyaratan sampai dijilid segala terlalu banyak dan lagi2 sertifikat TOEFL, disamping itu lokasi diluar jawa timur. Selanjutnya UNY kembali saya remove, alasan tetap sertifikat TOEFL dan harus ITP yang harganya nggak murah, dan diluar Jatim juga. Tersisa UNNES dan UM.
Bandingkan
Syarat paling ringan adalah UNNES, dimana tanpa serrtifikat TOEFL dan pendaftarannya murah banget nggak sampai 500rb dan bisa milih jadwal kuliah lagi. Tapi....Jawa Tengah. Kemudia UM, kampus yang paling dekat dengan kota saya. Persyaratan tidak terlalu berat, dan tidak ada persyaratan khusus, dan tempatnya dekat. Masalah tetap pada Sertifikat TOEFL minimal 450 !
Story Part 1
Saya sempat menyerah karena tidak punya sertifikat TOEFL. Seleksi gelmbang pertama dari UM pun saya lewatkan begitu saja. Saya sudah berpikir untuk ikut tahun depan saja. Beberapa minggu kemudian ternyata ada seleksi gelombang kedua, tapi saya belum juga punya sertifikat TOEFL. Beberapa hari kemudia saya dapt BBM dari teman semasa kuliah juga, ternyata dia menawari untuk ikut seleksi pascasarjana di UM Malang. Sebenernya kan saya sudah tau, tapi setelah ngobrol ngalur ngidul kita sepakat ikutan, walaupun nggak punya sertifikat TOEFL.
Kumpulkan persyaratan
Persyaratan yang agak merepotkan yaitu minta surat keterangan kelayak akademik dari Dosen Senior minimal 2 orang. Saya bareng teman akhirnya kekampus, targetnya sih minta ke Dekan. Tapi waktu keruangannya sama sekertarisnya disuruh minta ke Kaprodi dulu. Saya pikir kaprodi juga termasuk dosen senior. Akhirnya nunggu 3 Jam baru ketemu Kaprodi dan minta tanda tangan. Kurang satu lagi akhirnya minta ke Sekertaris Prodi dan di tanda tangani juga. Akhirnya Selesai! Kemudian minta surat izin belajar dari atasan bagi yang sudah bekerja, jadi saya minta ke kepala sekolah. Akhirnya semua Persyaratan terpenuhi dan kurang 1, TOEFL!
Perjuangan TOEFL
Setelah mencari info sana sini akhirnya kami berdua mendapat tempat untuk tes TOEFL instan. Yaitu di Balai Bahasa UM Malang. sebenarnya bukan toefl, tapi hanya sebatas sertifikat kemampuan B.Ing . Tapi kata Mbaknya resepsionis untuk daftar S2 pakai Tes yang ini saja sudah cukup. Biaya Tes hanya 2 ratus ribu. Akhirnya jadwal tes sudah ditetapkan, dan kami berdua berangkat ke lokasi untuk ikut TES Kemampuan B.Ing. Suasana tes juga seperti biasa, ada 20 peserta tes, dan mungkin semua juga untuk persyaratan pascasarjana. Tes selesai, dan menunggu selama 1 minggu sertifikat bisa diambil. Sertifikat sudah jadi dan saya mendapat skor 403, what??? ya iyalah...belajar aja enggak. Yah yang penting udah pegang sertifikat untuk memenuhi persyaratan.
Story Part 2
Kami berdua menginap di kontrakan teman yang masih tinggal di Malang. Pagi benar kami berdua berangkat untuk mencari sarapan dan supaya nggak terlambat juga. Sebelumnya kami juga udah survei tempat jadi pas paginya nggak bingung nyari lokasi ruangan.
Kita tidak diberi Jadwal ujian, jadi kami harus datang dan saat itu juga baru dikasih tau jadwal ujiannya yang cuma berlangsung 1 hari. Diluar dugaan sih...saya kira ujian akan selesai sebelum pukul 12 siang, ternyata selesai pukul setengah 3 wkwkw.
Ujian jam pertama adalah TPA atau Tes Potensi Akademik. Ya kalau kalian pernah ikut2 seleksi ujian tulis di instansi manapun atau seleksi masuk PT mungkin nggak asing juga dengan soal2 ini. Menurut saya tingkat kesulitannya Kecil sekali di Tes Potensi akademik ini, cukup mudah. Kemudian dilanjutkan Kemampuan Bahasa Inggris. di UM Malang Tes kemampuan bahasa inggris ini berbeda dengan soal sejenis TOEFL. saya pernah membaca di suatu blog untuk tes bahasa inggris ini menyerupai TOEFL. di UM Malang full soal cerita, dalam bahasa inggris tentunya. Jadi waktu dan tenaga sangat terkuras membaca, memahami, dan mengartikan soal cerita tersebut. Kemudian Istirahat untuk Ishoma. Saat masuk kembali dilanjutkan dengan Tes Program Studi. Disini saya mengambil jurusan Pendidikan Olahraga. Soalnya berupa pilihan ganda, dan agak "aneh". Kenapa saya katakan aneh? karena dalam soal tersebut banyak sekali pertanyaan "menurut anda"...jika pertanyaan seperti itu kan bisa jadi jawaban tergantung pemahaman kita dan berbeda dengan orang lain. Tapi nggak apa2, saya kerjakan apa adanya sampai selesai. Untuk Tes Jurusan ini juga cukup mudah dan cepat selesai.
Saat TEs Bagian Kemampuan Bhs. Inggris |
Pasca Tes
Setelah tes selesai, saya bersama teman kembali ke kontrakan . Rencana hari ini juga mau pulang ke Kediri, ternyata cuaca juga tidak mendukung. Terpaksa harus menginap satu malam lagi.
Sekian Cerita saya mengikuti Tes Pascasarjana di Universitas Negeri Malang. Semoga mendapat hasil yang memuaskan. Amin.
Mungkin kalian juga mau baca ini:
Pengalaman kuliah di Pascasarjana UM Malang
Mungkin kalian juga mau baca ini:
Pengalaman kuliah di Pascasarjana UM Malang