15 Nov 2022

Perspektif Gen Y pada Sepinya Piala Dunia 2022


Piala dunia 2022 sebentar lagi akan dimulai. Tepatnya tanggal 20 November sampai 18 Desember 2022. Tetapi kenapa rasanya seperti tidak ada semarak menjelang piala dunia seperti edisi sebelumnya? Oke, kali ini saya ingin membahas kenapa Piala Dunia 2022 ini terasa sepi dari prespektif seorang Generasi Y atau Milenial.

Seperti yang kita tahu, Piala Dunia merupakan Event terbesar sepak bola dunia yang diselenggarkan setia 4 tahun sekali. Hal ini tentu saja membuat para penggemar menantikan event pertandingan sepak bola antar negara di dunia tersebut. Tetapi pada edisi kali ini rasanya seperti kurang meriah jika dibanding dengan edisi-edisi sebelumnya.

Mungkin Piala Dunia paling membekas adalah Piala Dunia Kore Jepang 2002 dan Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Bahkan diantara keduanya Piala DUnia 2010 lah yang paling membekas. Bahkan hype dari pertandingannya kalah dengan antusias para penggemar dan diluar pertandingan itu sendiri. Contohnya adalah Theme Song yang dinyanyikan oleh Shakira berjudul Waka Waka. Masyarakat penggemar sepak bola pasti terngiang-ngiang dengan lirik lagutersebut. Bahkan sampai sekarang pun masih membekas. Kemudian lagu Wavin Flag dari Knaan. Ditambah lagi Terompet khas Afrika yang bernama Vuvuzela, serta adanya Gurita peramal bernapa Paul. Lantas kenapa piala dunia ini terasa sepi? 

Yang pertama adalah tumbuhnya para generasi Milenial. Para generasi milenial yang semasa kecilnya masih seorang pelajar yang belum memiliki tanggungan keluarga ataupun tanggungan hidup masih bebas untuk menikmati dan saling bercerita kepada tmean-teman sesama penggemar sepak bola. Kali ini mereka tumbuh pada usia emas, dimana keseharian mereka disibukkan oleh pekerjaa, keluarga, dan masalah-masalah yang lain. Jadi mereka kurang hype terhadap piala dunia yang kemungkinan hanya bisa dijadikan sarana hiburan.

Yang kedua adalah pelaksanaan yang berbeda. Biasanya pelaksanaan Piala Dunia dilakukan pada musim panas bulan Juni/Juli. Tapi kali ini dilakukan pada musim dingin bulan November/Desember. Hal ini dilakukan karena cuaca panas di Qatar kurang bersahabat jika dilasanakan pada musim panas. Biasanya Piala Dunia dilaksanakan setelah semua kompetisi sepakbola di dunia berakhir. Tapi kali ini mengambil waktu pertengahan musim dari kompetisi liga di dunia.

Yang ketiga adalah sekarang serba digital. Jika dulu sebelum maraknya internet, para penggemar akan membeli poster jadwal piala dunia yang dijual dipinggir jalan. Tapi sekarang jadwal piala dunia bisa dengan mudah kita akses melalui smartphone. Hal inilah yang menjadi salah satu kurang gregetnya penantian piala dunia, karena semua sudah tersedia dengan mudah.

Baiklah mungkin cukup sampai disini. Terimakasih sudah berkunjung dan membaca tulisan ini. Bye bye....







Share:

0 komentar:

Posting Komentar